LOADING
Ayat Nats

TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka. 

Perikop (TB)

Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. 

Perikop (TB)

Bacaan Alkitab

19:37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. 19:38 Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" 19:39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." 19:40 Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Daud di istana Saul

16:14 Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. 16:15 Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau; 16:16 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman." 16:17 Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku." 16:18 Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia." 16:19 Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan: "Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba itu." 16:20 Lalu Isai mengambil seekor keledai yang dimuati roti, sekirbat anggur dan seekor anak kambing, maka dikirimkannyalah itu kepada Saul dengan perantaraan Daud, anaknya. 16:21 Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya. 16:22 Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya." 16:23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Nyanyian kemenangan bagi orang Israel

149:1 Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. 149:2 Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka! 149:3 Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! 149:4 Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan. 149:5 Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka! 149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, 149:7 untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, 149:8 untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi, 149:9 untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!

Melampaui Hikmat Dunia

Apakah kecerdasan manusia selalu berdampak positif bagi kehidupan sosial yang lebih luas? Apakah kecerdasan itu mampu menyediakan jawaban atas rumitnya problematika hidup yang semakin tidak menentu ini? Jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak. Apapun pandangan kita tentang hal itu, barangkali akan cukup menarik jika kita mencermati sebuah quote/ kutipan pemikiran dari Chris Hedges yang pernah beredar luas di media sosial. Dia katakan begini: “Kita sekarang ini hidup di mana dokter merusak kesehatan, pengacara merusak keadilan, kuliah merusak pengetahuan, pers merusak informasi, agama merusak moral, dan bank kita merusak ekonomi.” Pandangan ini tentu tidak dimaksudkan untuk merendahkan para praktisi di bidang-bidang profesional yang disebut dalam kutipan tersebut. Penulis melihat bahwa kutipan ini perlu dijadikan bahan refleksi untuk menguji integritas para praktisi profesional ketika menjalankan tanggung jawab moralnya. Sederhananya, kita perlu merenungkan pertanyaan ini: apakah kapasitas dan kapabilitas yang melekat pada diri kita benar-benar dipakai untuk membangun; ataukah justru untuk menghancurkan?

Andaikata pendapat Hedges tadi benar adanya, maka hal itu sejalan dengan kesaksian pemazmur: hikmat manusia adalah kesia-siaan belaka. Pernyataan itu tentu bukan tanpa alasan. Hidup manusia memang lebih cenderung berorientasi pada pemenuhan hasrat pribadinya, bukan demi kepentingan/ kebaikan yang lebih luas. Kecenderungan itu pastilah sangat berdampak terhadap memudarnya integritas dalam pelaksanaan tanggung jawabnya maupun kesalahan-kesalahan pengambilan keputusan dalam perjalanan hidupnya. Menurut Paulus, hikmat seperti itu adalah kebodohan bagi Allah. Jika hikmat duniawi lebih berorientasi pada kesombongan dan pemuasan ego pribadi, maka hikmat yang berasal dari Tuhan justru diarahkan pada pewujudnyataan damai sejahtera yang seluas-luasnya dan seutuh-utuhnya. Hikmat manusia – setinggi apapun itu menurut ukuran dunia – takkan mampu melampaui hikmat Ilahi yang sedemikian mulia itu. Karena itulah, manusia tidak pantas menyombongkan diri dan merasa dirinya paling berhikmat. Kita perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan, belajar dari hikmat-Nya yang mengedepankan penyelamatan serta kesejahteraan bagi seisi dunia ini. Dengan demikianlah kita akan senantiasa digerakkan oleh hikmat Ilahi untuk mewujudnyatakan etos hidup yang berintegritas dan membangun.

Penulis: (AW)
Doa

Curahkanlah hikmat-Mu atasku, ya Tuhan, agar segala kelebihan yang ada pada diriku ini kupergunakan dengan bijak untuk membangun sesamaku. Amin.

Pokok Doa Harian Puji dan Janji

Gereja sebagai Tubuh Kristus

Ucapan syukur karena kebangkitan Kristus dan Firman Tuhan. Permohonan untuk kuasa Roh Kudus bagi pelayanan Firman Tuhan, kebaktian dan Sekolah Minggu, serta berkat bagi semua orang. Kebaktian dan pemberian kehidupan rohani, Keesaan dalam Roh dan kasih persaudaraan, doa syafaat untuk gereja - gereja terpisah dan untuk keesaan gereja.

Mazmur 98: 1

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia melakukan perbuatan- perbuatan yang ajaib.


Minggu, 2025-05-18

Yoel 1 : 19 - 20

Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang. Juga binatang - binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu, sebab wadi telah kering.


1 Tesalonika 5:21

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Catatan